PENALARAN
A. Arti Kata
Penalaran mempunyai kata dasar “nalar” yang bisa
diartikan sebagai aktivitas yang
memungkinkan seseorang berpikir logis. Nalar dalam arti lain juga tentang
jangkauan pikir ataupun kekuatan pikir.
B.
Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan
indera
(pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –
proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam
penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens)
dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
C. Jenis-jenis Penalaran
Dikutip dari
(p4tkmatematika.org/downloads/sma/pemecahanmasalah.pdf)
dan (NOENUK N. FAIZAH.1997, Bahasa dan
sastra Indonesia, jombang.)
Istilah penalaran (jalan
pikiran atau reasoning) dijelaskan Keraf (1982 : 5) sebagai “Proses
berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi
yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan”.
Penalaran dibagi
2 macam, diantaranya:
1.
Penalaran
Induktif
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan
deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku
kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan
kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju
kepada hal-hal yang kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum)
dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan
imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif
sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
2.
Penalaran
Deduktif
Penalaran induktif adalah proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi.
Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan
antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji
secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara.
Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan
umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh :
Sejak
suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Setiap
bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan suaminya
semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biya
hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah. Anaknya yang
tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan
yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban
hidupnya. (Ide pokok)
SUMBER :
p4tkmatematika.org/downloads/sma/pemecahanmasalah.pdf
NOENUK N. FAIZAH.1997, Bahasa dan sastra Indonesia, jombang.
Keraf,
Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.